Senin, 22 Juli 2013

Firasat

Firasat, pertanda akan suatu hal yg akan terjadi. Setidaknya seperti itu saya memaknainya. Dan seperti yg baru saya alami. Beberapa hari kemarin hati saya merasa tidak tenang. Dalam kesendirian saya merasakan rindu yg teramat besar kepada mamah. Entah kenapa saya begitu khawatir. Sampai2 saya tidak bisa menahan air mata. Menangis sejadi-jadinya. Seperti anak kecil yg menangis mencari ibunya ketika bangun tidur. Beberapa hari kondisi saya masih seperti itu. Sampai suami pulang, baru saya merasa sedikit tenang. Pelukan suami menjadi penenang yg ampuh. Semua berjalan normal. Saya sangat bahagia bisa melalui sahur bersama suami. Makan masakan saya yg rasanya tidak seberapa itu. Tapi malam minggu yg lalu menjadi malam minggu paling kelabu. Dalam perjalanan ke rumah mertua, saya dan suami mengalami musibah. Saya menjadi korban jambret di jalanan. Meski si penjambret tidak berhasil merampas tas saya, tp mereka sukses membuat saya dan suami terjatuh dari motor. Saya tidak begitu ingat detail kejadiannya. Yg paling saya ingat adalah ketika tas saya di tarik oleh orang refleks saya berteriak memanggil mamah. Lalu saya sadari saya sudah terjatuh tertimpa motor dan kaki terasa panas karena terkena knalpot motor. Dan bla bla bla. Di perjalanan pulang, saya mencoba memahami. Ternyata firasat itu untuk diri saya sendiri.

Tidak ada komentar: