Jumat, 27 Maret 2009

not celebrate

kemaren, karena deasakan teman2 SMA, makan2 deh yang katanya untuk ngerayain ultah gw. yhhh...sebenernya sih bukan masalah makan2nya, tapi yg jadi masalah buat gw tuh pemilihan tempatnya. bukannya sentimen atau apa terhadap makanan ini. tapi males aja, pliz deh, cuma mau makan aja koq musti ngantri nulis nama dulu. kaya mau berobat ke dokter aja, musti daftar nama dulu. apa kale... emang dasar pizza hut ga penting. setelah nunggu beberapa waktu baru deh bisa makan.

gw yg sebenernya agak kurang ama pizza, jadi cuma makan dikit.

abiz itu karokean deh...

PROPOSAL PENELITIAN BAB III

III METODE PENELITIAN

Sebuah penelitian membutuhkan langkah-langkah yang teratur dengan urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, untuk mendukung jalannya sebuah penelitian dibutuhkan pula alat-alat yang akan dipergunakan untuk mengukur maupun untuk mengumpulkan data serta bagaimana melaksanakan penelitian di lapangan untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat, efektif dan efisien. Langkah-langkah tersebut tercakup dalam metode penelitian. Bab ini membahas mengenai tipe penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Selain itu, bab ini juga mencakup jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya membahas mengenai teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji mengenai faktor-faktor penentu koalisi PKS-PAN dalam pencalonan gubernur pada Pemilihan Gubernur Lampung 2008, sehingga tipe penelitian yang akan digunakan yaitu kualitatif dengan analisis yang bersifat deskriptif. Menurut David Williams seperti yang dikutip oleh Moleong (2006: 5) penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh peneliti yang tertarik secara almiah.

Sedangkan menurut Devine dalam Lisa Harisson (2007) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memiliki peluang yang lebih besar untuk mengeksplorasi keyakinan dan sikap dan dapat menjelaskan “mengapa” dan “bagaimana”, bukan sekedar “apa”. Selain itu, penelitian ini lebih mengandalkan pada tindakan atau pikiran responden. Penelitian kualitatif cenderung punya banyak kualitas yang personable. Artinya, penelitian ini dapat mengenal orang/kelompok yang diriset, sering kali tingkat pengenalan peneliti melebihi dari yang semestinya dibutuhkan untuk proyek riset.

B. Jenis Data

Jenis data pada pelaksanaan penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang akan diperoleh dilapangan melalui wawancara mendalam dengan panduan wawancara yang dilakukan kepada sumber infoman mengenai faktor-faktor penentu koalisi PKS-PAN dalam pencalonan gubernur pada Pemilihan Gubernur Lampung 2008.

Sedangkan data sekunder dalam penelitian adalah data yang digunakan untuk mendukung hasil dari wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Data-data tersebut bisa bersumber dari buku, artikel, surat kabar, majalah, website dan lain sebagainya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2008: 224). Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data dengan jalan mewawancarai sumber informan yang mewakili informasi, bukan responden yang mewakili populasi yang telah ditentukan terlebih dahulu. Dengan kata lain yang akan dijadikan informan adalah mereka yang secara baik mengetahui atau memahami faktor-faktor yang menjadi penentu bagi PKS dan PAN untuk berkoalisi pada Pemilihan Gubernur Lampung 2008. Hasil wawancara ini selanjutnya akan dituangkan dalam catatan data lapangan. Adapun yang akan menjadi sumber informan dalam penelitian ini yaitu :
1. Ketua DPW PKS;
2. Ketua DPW PAN;
3. Ketua Tim Sukses Pasangan Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto.

Selain ketiga informan di atas, peneliti akan melakukan wawancara kepada informan-informan lain yang dianggap mampu memberi informasi mengenai obyek yang akan diteliti melalui teknik snow ball (bola salju).

2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara bagi peneliti untuk memperoleh data dari buku, artikel, surat kabar, majalah, website, notulen rapat, agenda dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data pada pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Editing; yaitu teknik mengolah data dengan cara meneliti kembali data yang telah diperoleh dari lapangan baik yang diperoleh melalui wawancara mendalam maupun melalui dokumentasi, guna menghindari kekeliruan dan kesalahan. Editing dalam penelitian ini digunakan pada penyajian hasil wawancara berupa kalimat-kalimat yang kurang baku disajikan dengan menggunakan kalimat baku dan bahasa yang mudah dimengerti.
2. Interpretasi; yaitu memberikan penafsiran atau penjabaran atas hasil penelitian untuk dicari makna yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban yang diperoleh dengan data yang lain.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biglen (yang dikutip Moleong, 2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan tiga komponen analisis, yaitu:

1. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa yang menajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Penyajian data
Penyajian data dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis ataukah tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisaan selama peneliti menulis. Suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan ‘intersubjektif’ atau temuan pada salinan dan data yang lain. Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya (Miles, 1992 : 15-21).

PROPOSAL PENELITIAN BAB II

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas beberapa konsep yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Pertama, bab ini membahas mengenai partai politik dan sistem kepartaian. Kemudian pada bab ini akan dibahas mengenai koalisi partai politik terkait sistem multi partai yang diterapkan di Indonesia. Selanjutnya akan disajikan beberapa teori koalisi.

A. Partai Politik dan Sistem Kepartaian

Pengertian partai politik menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik adalah:
“Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945”

Sedangkan fungsi utama partai politik seperti yang dikutip Ari Darmastuti (2004 : 7) dalam Ramlan Surbakti adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Bagi sebuah partai politik, untuk mencari ataupun mempertahankan kekuasaan dapat dilakukan dengan ikut serta dalam pemilihan umum.

Salah satu fungsi yang harus dioptimalkan oleh partai politik untuk ikut serta dalam pemilihan umum yaitu rekrutmen politik. Menurut Mawasdi Rauf (2006 : 14) rekrutmen merupakan salah satu fungsi dari partai politik yang sangat penting. Partai politik diharapkan menjalankan fungsi rekrutmen yang baik, yakni menempatkan kader-kader partai pada jabatan-jabatan di dalam partai dan jabatan-jabatan politik di luar partai (di lembaga eksekutif dan legislatif) berdasarkan kemampuan, kinerja, dan pengalaman kader yang bersangkutan.

Rekrutmen politik merupakan proses pengisian jabatan-jabatan politik pada lembaga-lembaga politik, termasuk dalam jabatan dalam birokrasi atau administrasi negara dan partai-partai politik. Rekrutmen politik mempunyai fungsi yang sangat penting karena melalui proses ini orang-orang yang akan menjalankan sistem politik ditentukan. Rekrutmen politik pada dasarnya merupakan fungsi penyeleksian untuk jabatan dan seleksi kepemimpinan.
(http://pustaka.ut.ac.id). Sedangkan menurut Miriam Budiharjo (2007), rekrutmen politik adalah proses dimana partai politik mencari anggota baru dan mengajak orang berbakat untuk berpartisipasi dalam proses politik.

Rekrutmen politik adalah proses mencari anggota organisasi yang berbakat oleh organisasi politik/lembaga politik untuk dijadikan pengurus organisasi politik atau dicalonkan oleh organisasi sebagai anggota legislatif atau eksekutif baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Rekrutmen politik merupakan usaha yang dilakukan oleh organisasi politik/lembaga politik untuk mengembangkan organisasi politik. Dalam mengembangkan organisasi politik, maka organisasi politik merekrut sejumlah anggota masyarakat yang berbakat dibidang politik untuk dijadikan anggota organisasi politik. Organisasi politik melakukan rekrutmen pengurus untuk kepentingan regenerasi pengurus, pemekaran pengurus atau pergantian pengurus. Pada sisi lain organisasi politik memilih sejumlah anggota organisasi dan pengurus organisasi untuk dicalonkan sebagai anggota lembaga legislatif atau anggota lembaga eksekutif baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Usaha organisasi politik dalam merekrut anggota organisasi menjadi anggota legislatif, dan eksekutif pada umumnya dilakukan melalui
kaderisasi dan pencalonan. (http://hidayatullah.com)

Aktivitas partai politik yang bersifat individual maupun yang bersifat kolektif tercermin dalam sebuah sistem kepartaian. Dalam kaitan ini Ari Darmastuti (2004: 14) menyatakan bahwa Sistem kepartaian adalah pola perilaku dan interaksi diantara sejumlah partai politik dalam suatu sistem politik. Setiap negara menerapkan sistem kepartaian yang berbeda-beda berdasarkan kondisi masyarakatnya.

Indonesia menggunakan sistem multipartai dengan anggapan bahwa negara yang masyarakatnya majemuk cenderung untuk menggunakan sistem kepartaian ini. Dimana terdapat bermacam-macam perbedaan sosial seperti ras, suku agama, dan status maka golongan-golongan dalam masyarakat akan lebih cenderung untuk menyalurkan loyalitas mereka ke organisasi yang sesuai dengan ikatan primordialnya daripada bergabung dalam kelompok-kelompok lain yang berbeda orientasinya. (Budiarjo, 2007).

Partai politik menjadi suatu pilihan bagi masyarakat untuk menyalurkan loyalitas mereka dalam organisasi. Partai politik menjadi pilihan karena tidak sedikit terdapat partai politik yang didirikan berdasarkan kepentingan tertentu, misalnya agama dan profesi.

B. Koalisi Partai Politik

Sistem multipartai yang diterapkan di Indonesia pasca Orde Baru mendorong berbagai kalangan untuk mendirikan partai politik. Akibatnya, pemilu pertama setelah Orde Baru pada tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik. Pemilu selanjutnya, tepatnya pada tahun 2004 partai politik yang menjadi pesertanya berjumlah 24. Kemudian menjelang Pemilu 2009, sebanyak 38 partai politik menjadi peserta pemilu. Partai-partai politik tersebut menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan diri dalam aktivitas politik. Namun jumlah partai politik yang mencapai puluhan tersebut membuat tidak adanya partai politik yang mendominasi perolehan suara dalam pemilu. Sehingga secara teoritis, dibutuhkan adanya koalisi untuk membentuk pemerintahan yang kuat.

Terkait dengan hal tersebut Gaffar (2004 : 358-359) menyatakan:
”Dengan jumlah partai politik yang sedemikian besarnya, hampir dapat dipastikan tidak akan ada satu partai politik yang akan mampu memenangkan pemilihan umum dengan mayoritas mutlak, bahkan tidak dengan mayoritas sederhana (simple majority). Implikasinya, partai politik yang menang akan sulit membentuk eksekutif yang kuat dan tidak ada alternatif lain kecuali mengadakan koalisi dengan partai politik yang lain.”

Kemudian dari sudut kelembagaan, Cipto (2000 : 12) menyatakan bahwa partai politik dituntut untuk memahami makna pemerintahan koalisi sebagai persyaratan mutlak dan tak dapat ditawar-tawar dari sistem multipartai.

Koalisi bagi partai politik menjadi agenda yang wajib dilakukan untuk mendapatkan dukungan bagi pemenangan calon yang diajukan (Koirudin, 2004 : 219). Oleh karena itu pada setiap pemilu, baik pada tingkat nasional (Pemilihan Presiden) maupun tingkat daerah (Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota) akan selalu muncul pasangan kandidat yang diusung oleh koalisi partai politik.

Setidaknya ada dua faktor yang menjadi penyebab kuat bagi partai-partai politik untuk melakukan koalisi.
1. Faktor ideologi, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor ideologi atau aliran-aliran politik merupakan faktor yang cukup signifikan bagi terjadinya koalisi politik. Ideologi bisa diartikan sebagai warna politik yang bisa dicermati gerak-geriknya lewat tradisi-tradisi politik yang dikembangkan, sehingga membentuk politik aliran.
2. Faktor kepentingan politik, partai-partai politik yang berkoalisi atas dasar persamaan kepentingan politik, praktis akan saling menopang satu sama lain untuk menggulirkan maksud-maksud politik mereka, serta tidak jarang selain hendak menggolkan program politik mereka, koalisi dimaksudkan untuk menjegal lawan yang kebetulan telah menjadi common enemy (musuh bersama) (Urbaningrum, 2004 : 163 – 164).

Sejalan dengan pendapat Anas Urbaningrum di atas, Gaffar (2004 : 359) menyatakan bahwa koalisi akan terwujud dengan baik kalau memenuhi dua syarat: pertama, partai yang berkoalisi memiliki kedekatan ideologis; kedua, partai yang berkoalisi memiliki kepentingan yang sama yang mendesak.

Secara teoritis koalisi PKS-PAN telah memenuhi syarat untuk mewujudkan koalisi dengan baik, dimana PKS dan PAN memang memiliki kedekatan jarak ideologis. PKS dengan islam sebagai ideologinya sedangkan PAN berideologi nasionalis. Kemudian PKS dan PAN tentunya memiliki kepentingan yang sama yaitu memenangkan Pilgub Lampung 2008.

Dalam perspektif teori lain, Arend Lijphart membagi teori koalisi menjadi lima jenis. Asumsi dasar lima teori koalisi tersebut berdasarkan pada kecenderungan spektrum ideologi. Jika dianalogikan dalam sebuah garis lurus, partai yang berada pada bagian kiri garis merupakan partai dengan spektrum ideologi kiri. Selanjutnya partai yang berada pada bagian kanan garis merupakan partai dengan spektrum ideologi kanan. Sedangkan partai yang berada pada tengah garis adalah partai dengan spektrum ideologi tengah. Artinya semakin ke kiri, sebuah partai akan semakin sekuler. Sebaliknya, semakin ke kanan, sebuah partai akan semakin religius.

Gambar 1. Spektrum Ideologi Partai Politik

Kiri Kanan
Partai A Partai B Partai C

Lima jenis teori koalisi yang diungkapkan oleh Arend Lijphart berdasarkan spektrum ideologi tersebut yaitu:
1. Minimal Winning Coalitions.
The basic assumption of minimal winning coalition theory is both simple and quite plausible: political parties are interested in maximizing their power. In parliamentary system, power means participation in the cabinet, and maximum power means holding as many of the cabinet position as possible. In order to enter the cabinet, a minority party will have to team up with one or more other parties, but it will resist the inclusion of unnecessary parties in the coalition because this would reduce its share of ministers in the cabinet. (Asumsi dasar dari teori Minimal Winning Coalitions adalah keduanya sederhana dan masuk akal: partai-partai politik yang ditarik dalam pemaksimalan kekuatan mereka. Dalam sistem parlementer, kekuatan berarti partisipasi dalam kabinet dan kekuatan maksimum berarti mempertahankan sebanyak-banyaknya posisi kabinet yang memungkinkan. Untuk memasuki kabinet, sebuah partai minoritas membuat tim dengan satu atau lebih partai lain, tetapi hal ini menentang pencantuman partai-partai yang tidak perlu/tak berguna dalam koalisi karena ini akan mengurangi bagian/porsi dari menteri-menteri di kabinet). (Lijphart, 1984:48).

Prinsip dasar dari koalisi ini adalah maksimalisasi kekuasaan atau sebanyak mungkin memperoleh kursi di kabinet dan mengabaikan partai yang tidak perlu. Koalisi tersebut dibentuk tanpa terlalu memperdulikan posisi partai dalam spektrum ideologi. (Cipto, 2000:25).
2. Minimum Size Coalitions.
Minimum size coalition theory is based on the same assumption of power maximization as minimal winning coalition theory, but if follows this rationale to its logical conclusion. If political parties want to exclude unnecessary partners from a coalition cabinet in order to maximize their own share of cabinet power, they should also be expected to prefer the cabinet to be based on the narrowest possible parliamentary majority. (Teori Minimum size coalition adalah dasar atas asumsi yang sama dari maksimalisasi kekuatan sebagai teori minimal winning coalition, tapi jika mengikuti rasional untuk konklusi logis. Jika partai politik ingin mengeluarkan rekan kerja yang tidak penting dari kabinet koalisi yang bertujuan untuk memaksimalkan bagian mereka dari kekuatan kabinet, mereka sebaiknya juga diharapkan lebih menyukai kabinet didasarkan atas kemungkinan terdekat mayoritas parlemen). (Lijphart, 1984:49).

Koalisi ini terbentuk bila suatu partai yang memperoleh suara terbanyak akan mencari partai yang lebih kecil untuk sekedar mencapai suara mayoritas. (Cipto, 2000:25).
3. Bargaining Propotion Coalitions.
A different criterion that may be used to choose among the many coalitions predicted by minimal winning coalition theory is Michael Leiserson’s “bargaining proposition”. He argues that those minimal winning coalition will tend to form that involve the smallest possible number of parties, because “negotiations and bargaining (about the formation of a coalition) are easier to complete, and a coalition is easier to hold together, other things being equal, with fewer parties”. (Sebuah ukuran yang berbeda sehingga dapat digunakan untuk memilih diantara beberapa koalisi yang diprediksikan dari teori Minimal Winning Coalitions yaitu teori “bargaining proposition” oleh Michael Leiserson. Ia berpendapat bahwa minimal winning coalition akan membangun bentuk yang meliputi partai-partai kecil karena “negosiasi-negosiasi dan tawar menawar (tentang formasi dari koalisi) lebih mudah untuk melengkapi, dan suatu koalisi lebih mudah untuk mempertahankan secara bersama-sama, dengan partai lebih sedikit”). (Lijphart, 1984:49).
Prinsip koalisi ini adalah memudahkan proses negosiasi dan tawar menawar karena anggota atau rekanan koalisi hanya sedikit. Akan tetapi jumlah rekanan koalisi yang sedikit bukan merupakan jaminan bahwa koalisi akan berjalan lancar tanpa gangguan. (Cipto, 2000:26).
4. Minimal Range Coalitions.
Minimal range coalition theory makes the plausible assumption that it is easier to form and maintain coalitions among parties that are far apart in this respect. (Teori minimal range coalition membuat asumsi yang masuk akal sehingga lebih mudah untuk membentuk dan menjaga koalisi diantara partai sehingga tercipta saling menghormati). (Lijphart, 1984:50).

Dasar dari koalisi ini adalah kedekatan pada kecenderungan ideologis memudahkan partai-partai berkoalisi membentuk kabinet. (Cipto, 2000:26).
5. Minimal Connected Coalitions.
The underlying assumption of this theory is that parties will try to coalesce with their immediate neighbors and that other adjacent parties will be added until a majority coalition is formed. (Asumsi dasar dari teori ini bahwa partai-partai akan berusaha untuk segera bergabung dengan tetangga-tetangga mereka dan yang mendekati partai-partai akan ditambahkan sampai koalisi mayoritas terbentuk). (Lijphart, 1984:50).

Dasar berpijak teori ini adalah bahwa partai-partai berkoalisi karena masing-masing memiliki kedekatan dalam orientasi kebijakannya. Partai-partai akan mencari anggota koalisi dari partai yang terdekat secara ideologis, yang dengan sendirinya tercermin pada orientasi kebijaksanaan partai. Sehingga partai-partai tidak sekedar tergabung untuk merebut kekuasaan namun juga mempertimbangkan benar-benar kedekatan kebijaksanaan masing-masing partai. (Cipto, 2000:27).

Pada sisi lain terdapat pendekatan hubungan transaksional yang menjelaskan bahwa dalam politik, setiap individu dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar atau tidak sesuai dengan norma, bahkan ada pula yang melanggar Undang-undang.

Lebih lanjut lagi, teori hubungan transaksional menjelaskan tingkah laku, keputusan dan sikap politik seseorang didorong oleh kepentingan pribadi untuk mencapai tujuannya tersebut. Dalam mencapai tujuannya itu seseorang dapat melakukan hal apa saja walaupun bertentangan dengan norma.

Hubungan transaksional yang memiliki kecenderungan erat dengan aktivitas politik dapat tercermin dalam koalisi partai politik. Ketika sebuah partai politik memutuskan untuk melakukan koalisi dengan partai politik lainnya, sangat kecil kemungkinan bahwa tidak ada pertimbangan kepentingan yang mengikutinya. Kepentingan yang dibawa oleh partai tersebut pun bukannya tidak mungkin merupakan kepentingan pribadi seseorang. Sehingga tidak jarang terdapat koalisi partai politik yang tidak bertahan lama karena lebih menonjolnya kepentingan individu dari kepentingan bersama.

Berkaitan dengan hal tersebut Nizam Sulaiman dalam buku Politik Malaysia menyatakan:
”Lumrahnya fenomena perubahan dalam pakatan dan rakan gabungan memperlihatkan betapa kepentingan diri atau kelompok menjadi keutamaan kepada aktor politik.” Lazimnya fenomena perubahan dalam koalisi atau partner gabungan memperlihatkan bahwa kepentingan pribadi atau kelompok menjadi hal utama bagi seorang aktor politik.

Pendapat diatas jika dikaitkan dalam koalisi PKS-PAN dalam Pilgub Lampung 2008 yaitu pada koalisi kedua parpol tersebut terdapat kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok dari seorang aktor politik yang bermain dalam koalisi ini.

Melalui berbagai pendapat yang telah dibahas sebelumnya, peneliti memandang bahwa terdapat hal-hal yang melatarbelakangi PKS dan PAN berkoalisi, yaitu kedekatan ideologis dan adanya suatu kepentingan yang sama dan bersifat mendesak. Selain itu suatu hubungan transaksional merupakan hal yang sulit untuk dielakkan dalam sebuah hubungan yang memiliki unsur politik, seperti dalam suatu koalisi partai politik. Untuk lebih jelasnya, maka kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir

PROPOSAL PENELITIAN BAB I

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada pemilihan gubernur (Pilgub), koalisi dibangun dalam rangka mengantarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pemilihan kepala daerah. Melalui sebuah koalisi, partai-partai politik yang berkoalisi tersebut dapat menghimpun kekuatan untuk memobilisasi masyarakat. Kemudian menjadikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusungnya menjadi pemenang.

Tujuan koalisi adalah untuk memelihara durabilitas, efektivitas, akontabilitas kekuasaan eksekutif tanpa harus menggelembungkan kekuasaan tersebut (Cipto, 2000: 30). Durabilitas dalam koalisi dapat terjaga jika partai-partai politik yang berkoalisi memiliki kesamaan platform bukan karena alasan pragmatisme. Koalisi akan menciptakan durabilitas ketika partai-partai politik memiliki skala kebijakan yang sama, sehingga loyalitas antar partai politik yang berkoalisi tersebut akan terbentuk karena terikat oleh tujuan kebijakan. Sedangkan koalisi yang dibentuk tanpa didasari kesamaan platform dan cenderung didasari oleh kepentingan semata akan sulit mempertahankan durabilitasnya. Setiap partai politik anggota koalisi tentunya akan lebih memperjuangkan kepentingan partainya saja tanpa memperhatikan kepentingan rekan koalisinya. Kondisi seperti itu membuat anggota koalisi menjadi tidak solid.

Koalisi dalam Pilgub menjadi syarat utama bagi partai politik yang ingin mengajukan calon gubernur dan wakil gubernur namun tidak memiliki perolehan suara minimal 15% dari jumlah kursi DPRD. Ketentuan ini diatur dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 pasal 59 ayat 2 yang menyatakan bahwa partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPRD atau 15% (lima belas persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

Berdasarkan peraturan tersebut maka hanya Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilgub Lampung 2008. Perolehan suara Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilu Legislatif 2004 yang menembus angka 15% menjadi pemenuhan persyaratan sesuai Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 pasal 59 ayat 2.

Sedangkan partai politik lainnya harus melakukan koalisi agar dapat ikut serta dalam Pilgub karena hasil perolehan suara pada Pemilu Legislatif tahun 2004 lalu tidak mencapai 15%. Sehingga pada Pilgub Lampung 2008, partai-partai politik yang tidak memperoleh suara diatas 15% pada Pemilu Legislatif tahun 2004 melakukan koalisi.

Pada Pilgub Lampung kali ini diikuti oleh tujuh pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Dari ketujuh pasangan tersebut, terdapat empat pasangan yang diusung oleh partai-partai politik yang berkoalisi. Salah satu pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh koalisi partai politik yaitu Zulkifli Anwar dan Akhmadi Sumaryanto atau yang kerap disebut Zul-Yanto.

Zul-Yanto didaftarkan koalisi PKS-PAN yang memiliki 18,4% suara Pemilu 2004 dan 12 kursi di DPRD Lampung (Lampung Post, 28 Mei 2008). Koalisi antara PKS dan PAN yang merupakan partai politik dengan ciri religius-nasionalis, adalah koalisi yang dalam pandangan penulis, memadukan militansi kader PKS dengan jaringan PAN sebagai partai yang telah mampu menunjukkan eksistensi sejak Pemilu 1999. Artinya peluang untuk dapat merambah pada masyarakat yang terbatas pada pemahaman terhadap politik dan khususnya agenda Pilgub dapat dioptimalkan dengan kehandalan koalisi yang memiliki pengalaman mendekati hingga pelosok.

Sebagaimana diketahui, koalisi antara PKS dan PAN juga pernah dijalin saat Pilkada Sumatera Utara dengan hasil kemenangan gemilang, begitupun koalisi PKS dan PAN di Jawa Barat. Secara tidak langsung, fakta tersebut juga bisa diasumsikan menjadi salah satu pendorong bagi kedua partai untuk melakukan koalisi dalam Pilgub Lampung.

Koalisi PKS-PAN pada Pilgub Lampung kali ini menjadi penting untuk dikaji karena secara tidak langsung akan memengaruhi perilaku pemilih dalam menentukan pilihan. Sejak dideklarasikan di Bandar Lampung pada tanggal 3 Mei 2008, koalisi PKS-PAN memiliki rentang waktu sekitar empat bulan menjelang Pilgub untuk menyosialisasikan pasangan Zul-Yanto kepada masyarakat Lampung.

Sosialisasi pasangan Zul-Yanto sepatutnya dapat menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa mereka diusung oleh koalisi yang kuat dan akan memenangkan Pilgub Lampung sehingga masyarakat akan tertarik untuk mendukungnya. Dengan demikian penting untuk mengetahui latar belakang terbentuknya koalisi kedua partai politik ini, khususnya faktor-faktor yang menentukannya.

Selain itu pada Pilgub kali ini untuk pertama kalinya masyarakat Lampung memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur secara langsung. Pilgub yang diselenggarakan pada tanggal 3 September 2008 menjadi tonggak awal pelaksanaan pemilihan gubernur secara langsung dan menjadi rujukan maupun tolak ukur bagi pemilihan-pemilihan gubernur selanjutnya di provinsi Lampung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan sebuah permasalahan dalam penelitian ini. Perumusannya adalah apa sajakah faktor-faktor penentu koalisi PKS-PAN dalam pencalonan gubernur pada Pemilihan Gubernur Lampung 2008?

C. Tujuan Penelitian

Dengan melihat permasalahan yang akan dikaji maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu koalisi PKS-PAN dalam pencalonan gubernur pada Pemilihan Gubernur Lampung 2008.

D. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian sebagaimana dirumuskan di atas maka penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Memberikan referensi kepada partai politik lain mengenai syarat penentu untuk berkoalisi dengan PKS maupun PAN.
2. Sebagai bahan pembanding terhadap koalisi partai-partai politik lain.

request dari ibonk

seorang gubernur dateng ke gw dan konsultasi gitu mengenai skripsinya.

(loh, koq seorang gubernur konsultasinya ma gw?)

yah... gubernur yg satu ini adalah gubernur BEM FISIP Unila. jadi wajar deh kalo dia masih ngurus skripsi dan ngedatengin gw untuk konsultasi.

ternyata pembimbingnya sama dengan pembimbing gw. makanya dia ngedatengin gw untuk (mungkin) memahami gaya penulisan skripsi ala sang pembimbing.

sekedar info, ini bukan untuk yang pertama kalinya. ada beberapa temen seangkatan dan adek2 tingkat yang dateng ke gw untuk hal yang sama.

nah,, hari ini si gubernur yg gw panggil ibonk meminta gw untuk nampilin draft proposal penelitian gw di internet. makanya gw akan menyuguhkan proposal penelitian gw tiap bab-nya. dan bakal gw upgrate kalo ada perbaikan.

so,, ga cuma buat ibong, kalo ada yang mau liat proposal gw yang bakal jadi skripsi silahkan....

Rabu, 25 Maret 2009

23 pada 25

hari ini tanggal 25. gw rasa hampir semua orang tau akan hal itu. tapi dibalik angka 25 ini. ada angka lain yang mengikuti; 23.

tanggal 25 ini, bulan maret ini, tahun 2009 ini,,,, 23 menjadi usia buat diri gw.

nothing special. karena menurut gw hari kelahiran ga perlu dirayain lah. karena biasa aja. toh, pada hari kelahiran kita itu, ga ada perubahan yg signifikan. waktu berputar seperti biasanya. aktivitas gw juga kaya biasanya. ga ada yang berubah.

cuma aja, hp gw agak sibuk gitu. dari tengah malem bunyi2 gitu. bayak yg sms ngucapin met ultah gitu. and i just can say thank's. makasih bgt atas bentuk kepedulian kalian semua ke gw.

ini beberapa sms dari orang2 yang (mungkin) sayang ma gw...
gw urutin menurut waktu pengiriman.

____
sblm gw ktiduran ad pesen ni; met hr jd yg ke 23... moga cpet pergi dr fisip tp brengan gw y.. b+ny umur brrti b-ny sisa umur ddunia... slm ma mbk yeyen.. he. piss luv n gaul

pengirim: Rifki Adi Wijaya
24-Mar-2009
21:59:18

____
Happy Birthday adik qu.Wish u all the best.

pengirim Lessi Fagita
00:06:22

____
Happy bday ya..semoga apa yg menjadi harapan lo dpt trwujud..apapun itu..dd maya

pengirim: Dede Maya Umaya
25-Mar-2009
00:23:30

____
hppy b'day tmn.. smg smw impian lo trwjd deh.. ngntux niy,, traktiran'ny d tggu bu..mizu,

pengirim: aroma Sherlly Leona
00:07:40

____
Met milad.dah itu aj.apa,minta doa?udah smua.doa2 tbaik mudah2an mnyelimuti tuk jd knyataan.apa,mw trktir?tsrah yunda aj.skali met milad yustika resty andrian.

pengirim: Boy Mareta
00:29:25

____
As.HEPI BDAY PAL!!HOP UL BI A SUPERMAN IN OL OF 4JJI WAY..4JJIBLEZ U..AMIN.

pengirim: Yenni
01:02:22

____
Happybday ya..semoga apa yg menjadi harapan lo dpt trwujud..apapun itu.dd maya

pengirim: Dede Maya Umaya
25-Mar-2009
07:32:37

____
Selamat ulang tahun, smg pnjg umur,apa yg dicita2kn trcapai n sllu dlm lindungn'A...

pengirim: Apri Kurniawan
08:09:23

____
Met mnghirup udara dhri prtma prgntian usiamu yg tlhbrlalu& mnganughkn sisa usia ygbrokah u mu srt mwjdkn hrpnmu. met hr lhr ya....

pengirim: Yahnu Wiguno Sanyoto
08:10:20

____
Ass.ka met ultah ya di pagi yg cerah ini,he...mdh2n g ad hmbtn ngrjain skripsnya n mkin disyg sm allh swt...amin:-)

pengirim: Zya Fatimah
09:57:35

____
Mbak met ultah yh.. Moga pnjang umur,murah rejeki dan lainnya.. Haha.. Jgan lpa mkan2 yh..

pengirim: Iksan
25-Mar-2009
10:05:33

____
Mb meTh ulth ia?mga trus smagad mgjar cta2nya...

pengirim: Karisya
25-Mar-2009
10:06:58

____
Happy birthday mb yustika resty andria a.k.a mb kinoy. Wish u ol d best iaah. Hope ur dreams come true. Amen. eating2ny ditunggu loh, hehehe.

pengirim: christella
25-Mar-2009
11:17:37

____
Happy birthday bu.. udah bertambah lagi umurmu.. Bertambah pula tanggung jawabmu terhada[ kehidupanmu.. Happy birthday.. Kuucapkan moga segala urusan dlmkehidupanmu dipermudah oleh Allah.amin..

pengirim: Terry Olivianti
25-Mar-2009
12:41:17

setidaknya nama2 diatas menurut kesimpulan gw adalah orang2 yang masih care ama gw diantara beragam aktivitasnya.

di kampuz... ketemu ma kutil2 itu.. pada ngucapin met ultah.

yg mengharukan, ketika angga ngasih gw beng2 2 bungkus. kata dia sebagai kado. kata dia lagi, sebenernya pengen ngasih silverqueen. tapi lagi ga ada duit.

well, 2 bungkus beng2 aja dah cukup membuat gw terharu koq.

selaen angga, adek tingkat gw si Ibong ngasih kado juga. Richesee nabati, sebanyak 6 buah. subhannallah.... bahagianya punya orang2 yg care gini ma gw. tapi kado dari Ibong diambil bang Yahnu 1. trus diminta lagi ama septa 1.

tadinya sih pengen gw kumpulin dulu. pengen gw inventarisir.

yahhh... cuma bisa bilang makasih...

Selasa, 24 Maret 2009

jangan tanya

bandar lampung hari ini begitu cerah, kondisi lab begitu rame, banyak keceriaan gw liat mata mereka walaopun lagi pada pusing ngerjain tugas kuliah masing-masing. misalnya heni, septa ma merry yang harus nyelesaian laporan PKL-nya; Godjali, pipit, nurul, erwi yang siwek bgt nyelesaian tugas mata kuliah apa gitu; Amri yang kasian bgt bolak-balik ngetik tugas pak piping; Ade ma nurul yang sibuk nyiapin acara semnas; semua punya kesinukan. tapi tetep bisa ketawa-ketiwi.

dan entah karena apa, perasaan gw ga enak.

jangan tanya kenapa...

ga usah nanya...

ini bukan yg pertama kali.

ga usah khawatir...

(siapa juga yang peduli ya?? bodohnya gw...)

cinta lampung

GW CINTA LAMPUNG!!!

nyari andre

ga tau lagi gimana caranya nemuin lo...

tapi kalo lo nyari gw lewat google, pasti ketemu jejak gw...

coba lo ketik tikageh,, pasti keberadaan diri gw bakal bisa ditelusuri.

di blog ini, lo bisa lebih mengenal gw.

keberhasilan yg ga penting

hari ini gw mengalami suatu keberhasilan. kaya judulnya, keberhasilan yg ga penting. gw berhasil nambahin aplikasi shoutmix di blog gw. tapi hari ini gw ga berhasil ngejalnin rencana gw untuk ngurus2. tapi tadi ketemu fajrun sih... gw minta tolong dia untuk cari info orang2 yg bakal gw wawancara. mudah2an berhasil. pasti berhasil sih.. tapi musti sabar. seperti kata gw di sms "PKS : Pasti Ku Sabar"

di lab lagi rame. banyak yg ngerjain tugas gitu... gw ngera pilu. di keramaian ini membuat gw berfikir... memikirkan hal2 itu. mungkin ini karena efek dari lagu yg gw dengerin... so sad...

Senin, 23 Maret 2009

nyakit...

tau lagunya mulan jameela feat. dewi-dewi yang...
"jangan lagi kamu
menusuk diriku
dari belakang
karna rasanya itu
sakit bukan main
sakit minta ampun"

sepertinya itu yang lagi gw rasain sekarang begitu gw tau fakta yang ada. nyakit bgt lah...

itu... melaju dengan cepat... entah pake NOS merek apa itu bisa dengan kebutnya melampaui batas norma.

gw sadar, itu terjadi juga karena kelalain gw sendiri. ini adalah sebuah resiko yang harus gw terima atas apa yang udah gw lakukan selama ini. begitu bodohnya gw membiarkan itu terjadi.

sekarang,, dalam keterpurukan ini,, gw harus meningkatkan pundi-pundi semangat biar itu terkejar. setidaknya jarak itu ga terlalu jauh.

rasa sakit ini jadi pemicu untuk sampai menuju seperti itu.

Sabtu, 21 Maret 2009

hampir selesai

kalau kebanyakan orang biasanya hari minggu kaya gini ngabisin waktu dengan bersenang-senang. misalnya jalan sama temen, kaya yang pernah gw lakuin dulu, tepatnya di awal-awal semester. yang namanya tempat hiburan kaya pantai ataupun kebun binatang jadi tempat tujuan gw dan temen2 untuk menghabiskan waktu satu hari itu. misalnya lagi, kalo yang punya pacar, jalan deh ama pacarnya. kemana tah kemana udah gede ini. truz,,, hari minggu juga biasanya dinikmati dengan leyeh-leyah (bahasa apa ini?yang jelas artinya nyantai-nyantai gitu)di rumah.ini juga pernah jadi kebiasaan gw waktu sekolah dulu.

tapi sekarang, udah setahun lebih ini, tiap haria minggu gw ga pernah ada di rumah ataupun di tempat2 hiburan. gw berada di suatu tempat yang dulunya asik karena berbagai fasilitasnya, tapi sekarang sumpah yang ada rasa ga nyaman. sebenernya gw ngerasa ga nyaman dah lama juga sih. sejak banyak kejadian ditempat ini. apalagi kejadian yang gw alamin minggu kemaren. jijik bgt lah gw.

dalam 2 atau 3 bulan semua ini akan selesai. gw akan dan harus mengakhirinya. semua udah tersusun secara sistenmatis. ternyata, kalo bukan kita sendiri yang membuat sesuatu jadi nyata ya ga akan nyata, ga akan terjadi. ini jadi pelajaran berharga buat gw. dan sudah mencoba mengaplikasikannya pada hal yang lain.

yahh... sebentar lagi kebebasan itu akan gw nikmati. gw bisa kembali jalan-jalan di hari minggu, bisa leyeh-leyeh di rumah di hari minggu. bisa apa aja.

keujanan

selesai gawe tadi,, gw ke warnet deket UBL. sebenernya sih cuma mau nge-fax bukti setor deposit. tapi karena ga masuk2 juga,, gw nge-net deh. pertimbangannya juga karena ujan. kalo ga ujan kan gw bisa pulang aja, trus bisa lah cari tempat dimana gitu untuk nge-fax. tapi yaudah lah. emang jalannya harus gini. tapi, ini namanya takdir apa sunatullah ya?? gw lupa.

ujannya deres bgt. kayanya gw ga jadi deh k kom. pengen nemuin boy, mau minta pesenin banner buat toko. dari kemaren ga jadi2. susah bgt sih ketemu ama makhluk satu itu. semalem aja gw nunggu di kom ampe malem gitu. BT!!

haduh... panas bgt warnet ini. mana tempatnya sempit gini. sumpah rasanya kaya mandi uap, yg waktu di Bali itu. ngemeng2 jadi pengen ke Bali. bisa ga ya ke Bali ikut acara HMJ. rencananya kan bulan Mei HMJ mau stuban gitu ke Bali. dyorang pada ngajak sih. tapi ga tau lah.

Jumat, 20 Maret 2009

i'll do the best

karena gw pening, mau turlap ga bisa, jadinya gw ngutak-ngatik Riwayat Hidup yang notabene berisi mengenai aktivitas gw di kampuz. sangking narsisnya, gw cantumin aja pengalam gw jadi moderator. he..he.. secara, karir modeerator gw meningkat gitu loh. berawal dari moderator setiap seminar skripsi sampe gw dapet predikat "moderator angkatan". truz, menjelang Pemilu ini, gw didaulat jadi moderator acara "Diskusi Caleg" yang kegiatannya berlangsung tiap minggu. sekarang, gw di daulat lagi untuk jadi moderator acara seminar gitu. acara yang lebih besar lagi. secara, pembicaranya tuh anggota KPU, anggota Panwaslu, dari perwakilan mahasiswa ada Presiden BEM-U, sedangkan dari akademisinya Pak Syarif Makhya. nah loh... nama terakhir ini yang bikin gw ga full PD.
bisa ga ya gw?? kalo ditanya bisa atau enggaknya, pasti bisa. tapi apakah gw bisa bagus ngebawain acaranya. grogi neh gw.
yhhh,, doakan saja gw ya...
bakal dapet plakat neh.. sebenernya ini sih motivasi gw untuk menerima permintaan adek2 tingkat gw untuk jadi moderator, selaen sedikit paksaan dari dyorang.
oc,, i'll do the best.

baru

dari rumah tadi rasanya males bgt untuk kesini, melaksanakan kewajiban tiap weekend. karena bayangan gw, pasti nyampe tempat bakal ga asik. dan partner gw juga pastinya belom nyampe kalo gw gw nyampe tempat. bener aja, paz sampe parkiran ada makhluk yang menjijikkan itu, dan begonya gw senyumin. dodol bgt yak gw??!! truz,, maksud hati pengen nelpon PJ kerjaan gw itu, tapi disambut dengan kurang enak oleh penjaga Perpus itu. alhasil, disinilah gw ada saat ini. tempat baru untuk melakukan pekerjaan itu. enak sih, jam segini masih sepi. tapi mana tau ampe sore. secara ini kan tempat yg kalo sore rame bgt. tapi ga apa2 lah. toh bentar lagi masa tugas ini berakhir. gw serahkan ke 05. kemaren sih udah gw omongin. mereka mulai masuk per april, bulan depan yang tinggal 2 minggu lagi.
hmm, temanya terlalu umum. bingung gw. nunggu temen gw aja lah. tapi mau ngapain ya sekarang?? email gw ga bisa dibuka lagi!!

Selasa, 17 Maret 2009

cerita kelumbayan part.8

ga disangka, ga diduga, ga dinyana,
motor setangguh itu bisa-bisanya metong.
pertanyaannya, kenapa harus motor apri, kenapa harus motor itu?
gila bener lah pokonya!!
abis kekuras deh tenaga cowo'2 itu.


tapi, dibalik setiap kejadian ada hikmahnya. dan kita semua dapet pelajaran berharga dari kejadian itu.

cerita kelumbayan part.7


inilah jalan yang harus dilewati untuk sampai rumah masing2




cerita kelumbayan part.6


karena di pantai tadi ga ada tempat bilas, makanya ditengah jalan kita berenti deh. paz bgt kayanya kali ini mengalir disini.
waaah,, dyorang pada ngapain tuh?? tangannya merogoh-rogoh apa gitu... banyak yang nyelip y?? he,,he,,he,,

Senin, 16 Maret 2009

cerita kelumbayan part.5


time is up...
udah sore
udah waktunya pulang

Jumat, 13 Maret 2009

cerita kelumbayan part.4


....
"di dalam keramaian
aku masih merasa sepi
sendiri
memikirkan kamu"
....

terkadang menikamti kesendirian itu nyaman bagi gw
ada inspirasi baru ketika terdiam dalam riuhnya suasana

cerita kelumbayan part.3



bahagia bgt siang itu... kebersamaan yang udah lama ga gw rasain sejak banyak hal2 yang terjadi.

hari itu semua tertawa.

tapi ditengah hip-hip-hura ada sedikit kondisi yang ga bikin nyaman.

cerita kelumbayan part.2



sampe di tempat, terbayar deh capeknya perjalanan yang busyet itu.

bagus kan pantainya?

cerita kelumbayan part.1


satu bulan setelah gw seminar, dengan tujuan refreshing, gw dan beberapa temen jalan-jalan. tujuannya sih jelas, pantai kelumbayan. tapi satupun dari kita ga ada yang tau jalan. modal nekat, berangkat deh. sempet nyasar malah!!

Selasa, 10 Maret 2009

memulai yang sudah dimulai

seperti memanjat tebing ini. banyak kesulitan yamg dihadapi. inilah yg sedang terjadi dalam hidup gw ketika gw mulai mengerjakan skripsi.

hari ini gw mulai bimbingan lagi. karena SK judul gw (akhirnya...) jadi. seperti yang sudah gw duga sebelumnya. acc turlap blum gw dapet. ada yg harus diperbaiki lagi.. dan lagi..

jujur, gw capek. gw udah keabisan gaya.

tapi kayanya gw deh yg bermasalah. kenapa gw ga bisa ngerjain skripsi ini dg cepet. orang2 aja bisa. apakah jawaban2 gw selama ini sudah tepat?? ketika orang2 mempertanyakan kelngsungan skripsi gw, begitu banyak alesan dari gw. yang gw bilang pembimbingnya susah lah.... teori yang dipake ga ada literaturnya lah.... yang gw ada masalah lah.... pokonya ada aja alesannya.

bingung lah gw ama diri gw sendiri. entah apa gw ini??!!

Rabu, 04 Maret 2009

RENCANA HIDUP TIDAK JADI BERUBAH

Karena banyak hal,, perubahan rencana hidup nggak jadi gw realisasikan. bodohnya gw. membuang kesempatan itu. entah lah... mungkin ada yang lain yang sudah Tuhan siapkan buat gw.

hot lampung

panasnya kota Lampung harus gw rasakan demi penyelesaian skripsi gw. rencananya gw mau ke DPW PAN untuk minta data. setelah gw sms. beberapa menit gw tunggu. ga ada balesan. akhirnya gw memutuskan untuk nunggu di rumah maya, yang notabene ga jauh2 amat dari tempat tujuan gw. nyampe sana, biasalah cewe'.... ngobrol sana sini. tapi hp gw ga bunyi sama sekali. hufff... gw putuskan untuk ke kampus aja. karena gw ada janji dengan roelli.

ketika, mulai menempuh perjalanan. kebayang begitu panjangnya perjalanan yg akan gw lalui. dari ujung ke ujung. dari ujung teluk ke ujung rajabasa. nah lo.... mana siang ini panasnya minta ampun!!

di jalan, gw inget, tadi pagi gw nonton acara jalan2 gitu. lokasinya kali ini daerah lampung. uh senangnya gw. lampung terekspose di tv!! pertama, 2 artis muda cantik itu ke toko manisan yen2. setelah itu mereka ke pusat kerajinan tapi yang letaknya di Jl Imam Bonjol. deket rumah gw tuh... terakhir, mereka makan pinda plus sambal tempoyak di Rumah Makan Ria. hmmm, enyak-enyak-enyak!! dan..... gara2 tayangan tv itu gw jadi pengen ke yen2. beli keripik pisang coklat. my fav cemilan. kalo si raditya dika suka pocky rasa pisang coklat karena dia sangat suka 2 jenis makanan itu (pisang dan coklat),, kayanya dia harus ngerasain keripik pisang coklat made in Lampung. nanti gw kirimin deh...

jadi, gw mampir ka yen2 dulu deh. secara toko yen2 deket ma rumah temen gw itu. beli deh keripik pisang coklat yg setengah kiloan yg harganya 16ribu (aneh,, 2 minggu yg lalu gw beli 17ribu).

perjalanan berlanjut. sepanjang jalan raya itu banyak bendera Partai Demokrat. yhhh... lagi2 gw teringat sesuatu. Pak Presiden SBY hari ini berkenjung ke Lampung. hah... gw muak dengan hal2 spt ini.

eh iya, listrik di gedung A dah beres. makanya hari ini gw bisa ngblog lg.

hari sudah sore. gerimis. laper. mau pulang.